Misteri Koper Coklat !
Misteri Koper Coklat !
Adalah ibu Lidia, wanita parubaya
bekerja di sebuah kantor pemerintahan di kotanya. Ibu Lidia oleh teman-teman
seangkatan di kampus itu dikenal sebagai mahasiswa cerdas dan berprestasi. Ibu
Lidia bukan saja cerdas namun dikenal sebagai mahasiswi cantic.
Karena kecerdasannya itu, ibu Lidia
saat baru menyelesaikan kuliah S1 nya diterima tanpa test di sebuah instansi
pemerintahan dan setahun kemudian ia sudah menyandang ASN. Tiga tahun setelah
menyandang status ASN ia berjumpa dengan Leo kakak tingkatnya diperguruan
tinggi yang sama. Leo bukan ASN seperti Lidia, namun seorang pegawai swasta
disebuah perusahaan di kota itu.
Keduanya akhirnya menikah setelah 2
tahun berpacaran. Setahun setelah menikah anak pertama mereka lahir dan diberi
nama Charles. Tahun-tahun pertama dan kedua setelah perkawinan mereka, hidup
keduanya bersama Charles anak mereka sangat bahagia.
Petaka itu muncul ketika Charles
berumur 3 tahun. Ibu Lidia sering pusing dan muntah-muntah. Akhirnya setelah
mengadakan pemeriksaan lengkap disebuah RS, ibu Lidia di diaknosa menderita
kanker dan saat itu didalam rahimnya juga sedang tumbuh kembang buah hati
mereka yang kedua.
Oleh dokter dianjurkan kalau ibu
Lidia mau selamat jalan satu-satunya anak dalam kandungannya harus digugurkan
alias menjadi korban. Saat dokter menyarankan itu, ibu Lidia menolak, dan ia
selalu berucap pasti ada keajaiban. Ketika usia kehamilannya memasuki usia 3
bulan dokter kembali menyarankan hal yang sama, namun kembali ibu Lidia
menolak. Sang dokter akhirnya menyerahkan dan mengatakan kalau ibu tetap
menolak resikonya sangat berat.
Misteri koper coklat !
Akhirnya ketika usia kandungannya 8
bulan dokter kembali berucap kita butuh kejaiaban ibu. Akhirnya tibalah saat
dimana anak itu harus lahir kedua. Menjelang operasi sesarnya, ibu Lidia
menulis satu surat, yang isinya “ nak sayang ! mungkin saja ketika nak sayang
membaca surat ini, ibu tidak ada disampingmu, mungkin saja ketika membaca surat
ini, engkau sudah remaja dan cantic. Mungkin saja anakku sayang tidak pernah
melihat wajah mama, karena mama pergi ketika engkau baru lahir. Anak sayang !
jadilah anak yang pintar, sayang kakak dan papa ya ! Jangan lupa doakan mama
agar mama bahagia di alam sana dan mama juga akan selalu mendoakanmu dan pasti
selalu hadir dalam mimpimu.
Cium sayang dari mama tercinta………
Surat itu, oleh ibu Lidia meminta
suaminya menyimpannya di dalam koper coklat barang yang ia beli saat masih
mahasiswa hendak mengadakan KKN. Bersamaan dengan surat itu ibu Lidia meminta
suaminya menyimpan juga 3 buah buah daster yang biasa dipakai ibu Lidia saat
mengandung buah hati mereka yang kedua.
Oooo,… hampir lupa, anak kedua
mereka itu seorang perempuan mungil dan diberi nama Lidia seperti nama mamanya.
Misteri koper coklat
Ibu Lidia meminta suaminya tidak
boleh membuka koper itu sampai Lidia kecil berusia 16 tahun. Dan benar tepat
ulang ke-16 koper itu dibuka sendiri oleh Lidia, Lidia menangis histeris saat
membaca tulisan tangan mamanya itu, ia berteriak dan terus berteriak, tapi apa
boleh dikata mama tercintanya sudah dialam lain.
Bello, Sabtu, 16 Maret 2024
Pukul.15.32 (Ditulis saat Istri
tercinta bersama sang pangeran mengikuti rekoleksi paskah di Pelangi
Garden-Noelbaki)
Komentar
Posting Komentar