Nyawa Berakhir Di Tangan Pasangan Sendiri Sepanjang 2024 Di NTT ( Sebuah Refleksi Akhir Tahun)
Nyawa Berakhir Di Tangan
Pasangan Sendiri Sepanjang 2024 Di
NTT ( Sebuah Refleksi Akhir Tahun)
Salah satu dari asas dan prinsip dari Undang–Undang Nomor 1
Tahun 1974, bahwa tujuan perkawinan adalah membentuk
keluarga yang bahagia dan kekal. Untuk suami isteri perlu saling membantu dan
melengkapi, agar masing– masing dapat mengembangkan kepribadiannya membantu dan
mencapai kesejahteraan spiritual dan materiil.
Kita sepakat bahwa tujuan dari sebuah perkawinan adalah
kesejahteraan suami-istri,kebahagiaan bersama.
Hidup berumah tangga/ perkawinan kita ibaratkan dengan sebuah
biduk/kapal yang di tengah arus lautan yang terkadang di hempas oleh derasnya
arus. Tidak ada satu keluargapun di dunia ini yang tidak memiliki tantangan,
namun tantangan itu bisa di atasi ketika suami-istri bergandengan tangan keluar
dari tantangan itu.
Sebagai refleksi akhir tahun 2024, saya menghadirkan kembali
kisah kalut dimana banyak pasangan yang nyawanya hilang di tangan pasangannya
sendiri. Tujuan utama dari menghadirkan kembali kisah – kisah piluh ini agar
kita berhati-hati dan berusaha membantu sebisa mungkin pasangan yang mengalami
KDRT agar tidak ada lagi korban berikutnya.
Inilah sederatan pasangan yang nyawa berakhir di tangan
pasangannya sendiri di NTT sepanjang tahun 2024.
1.
Maria Mey yang merupakan ASN pada Dispora Provinsi NTT
menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit (RS) Leona Kupang pada Senin (12/8).
Sebelum meninggal dunia,
korban Maria Mey sempat dirawat di RS Leona sejak Sabtu (10/8).
Maria Mey dianiaya oleh Albert Solo yang merupakan suaminya sendiri. Korban
dipukul oleh suaminya pada Sabtu malam (10/8). Korban Maria dianiaya di
rumahnya di Kelurahan Naimata, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. Saat
penganiayaan itu terjadi, ada tetangga yang ingin melerai tapi Albert Solo justru mengancam para tetangganya itu.
- Yohanes Burfolmon alias
Jhon (47) harus meregang nyawa ditangan istrinya sendiri MS (38). MS
menganiaya Yohanes suaminya sendiri hingga tewas pada Kamis, 12 Desember
2024 malam. Peristiwa tragis itu sempat membuat heboh warga sekitar di
Kampung Ngolontoung, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong, Kabupaten
Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
- Sustiana Merci Elda, 22,
warga Desa Nggilat, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara
Timur (NTT). Ibu satu anak itu meregang nyawa dibunuh suaminya Ardianus Jehadun alias Ardus,
24, dengan cara dicekik. Jasad korban kemudian digantung salah satu tiang
rumah oleh pelaku.
"Sebelumnya terlibat cekcok antara pelaku
dan korban. Korban dicekik pelaku, korban kemudian digantung dalam
keadaan meninggal dunia, " jelas Aditya di Mapolres Manggarai Barat,
Kamis, 24 Oktober 2024.
4.
Seorang istri di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara
Timur (NTT), membakar suaminya, Mario Agustinus Wendo. Peristiwa itu dipicu
karena Mario sering sering main judi online dan tak menafkahi istrinya selama
dua tahun.
Wakapolres Alor Kompol Jamaludin menjelaskan
kejadian itu berawal saat HH menumpang mobil pikap dari kampung Lantoka, Desa
Tanglapui, Kecamatan Alor Timur, menuju ke Kota Kalabahi.
Di sana, HH turun dan menunggu ojek untuk ke
rumahnya yang terletak di RT 18, RW 07, Kelurahan Kalabahi Tengah, Kecamatan
Teluk Mutiara, Kabupaten Alor. Saat menunggu, HH melihat tempat penjualan
Pertalite di pinggir, maka mulai timbul niat untuk membakar Mario.
- Gara-gara berniat untuk pinjam uang, EU (24) menganiaya
SME istrinya hingga tewas. Itu terjadi di Dusun Nggilat, Desa Nggilat,
Kecamatan Masang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Nusa Tenggara
Timur (NTT) pada 4 Oktober 2024.
EU dan SME adalah suami
istri, namun belum nikah sah. Kedua pasangan ini memiliki seorang anak berusia
3 tahun. Tersangka UE sedang ditahan di Polres Mabar di Labuan Bajo, ancaman
hukuman maksimal 7 tahun.
6.
Cemburu buta yang dialami pria di Kota Kupang,
Nusa Tenggara Timur (NTT), Gabriel Sengkoen, berujung pada petaka. Pria berusia
34 tahun itu nekat membakar kekasihnya, Mbatti Mbana seusai melakukan
pencoblosan Pilkada 2024 di Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang,
NTT.
Selain cemburu, Gabriel membakar kekasihnya
gara-gara mabuk minuman keras (miras) jenis sopi saat cekcok dengan kekasihnya.
Ia juga tak terima Mbetti berutang kepada orang lain tanpa sepengetahuannya.
Mbatti Mbana kini telah berpulang untuk selamanya
setelah dibakar Gabriel. Mbatti dilaporkan meninggal saat menjalani perawatan
intensif di ruang intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) WZ
Yohanes Kupang, Minggu (1/12/2024).
Inilah
enam kisah pasangan yang harus kehilangan nyawanya di tangan pasangannya
sendiri di NTT sepanjang tahun 2024.
Bello,
30 Desember 2024
Tanus
Korbaffo
Komentar
Posting Komentar