Kisah Cinta Di Nusa Sejuta Moko
Kisah Cinta Di Nusa
Sejuta Moko
( Sehari Semalam Di
Nusa Alor)
di dek dalam kapal
Selasa,
3 Desember 2024 kisah di mulai. Tiket sudah di tangan tinggal menunggu waktu
untuk berangkat ke pelabuhan. Pukul 14.05 saya berangkat dari rumah menuju
pelabuhan, penumpang tidak banyak sehingga proses sampai di atas kapal motor
Awu milik Pelni itu berjalan lancar.
Pukul 05.00 KM.Awu sandar dengan selamat di pelabuhan Kalabahi-Alor, ternyata Renba (sapaan manis untuk saudara saya di Alor) Adik Damianus Laumau sudah menungu saya di jalan keluar pelabuhan. Sepeda motor segera meluncur menuju padang (rumah tua) Alm.Bpk.Paulus Poto. Di padang mereka sudah menunggu kedatangan saya, terutama nenek Sovia Poto sudah menunggu dengan roti goreng buatannya sendiri. Kami segera di layani minum, satu gelah energen saya habiskan plus dua potong roti goreng. Seusai minum saya segera mandi dan siap diantar ke paroki karena pastor sudah menunggu di sana. Akhirnya bersama rombongan menuju tempat acara.
Lembah
Mainang-Tominuku
Tujuan
utama saya di Alor adalah menghadiri acara misa perdana Rm.Mikael Markus
Paskalis Manipada,Pr dan sekaligus berjumpa keluarga besar saya di Alor, karena
memang sudah lama tidak bertemu.
Perjalanan
menuju lembah Mainang-Gunung besar, desa Tominuku – Kec.Alor Timur Tengah Utara
membutuhkan nyali besar. Jalan yang sempit, belum lagi aspal sudah rusak,
tanjakan tajam, belum lagi sebelah kiri dan kanan di suguhi jurang terjal
membutuhkan kehati-hatian dari driver. Rombongan saya dalam satu mobil, pastor
paroki Alor, dua imam lainnya, seorang saudagar dan sang driver saudagar yang
sudah mandi garam di medan Alor apalagi kendaraannya juga ok, maka tidak ada
ketakutan dalam diri saya.
Kurang
lebih 1 jam 30 menit kami sudah tiba di lembah Mainang, tamu undangan belum
banyak, saya mengisi waktu luang dengan jalan-jalan keliling sambil bersua
foto.
Kurang
lebih pukul 10.00 perayaan syukur itu di mulai, ada 28 imam hadir, pj bupati
Alor bersama para pimpinan OPD, camat dan para kepala desa se kecamatan Alor
Timur Tengah Utara dan kurang lebih 1000 umat dan tamu undangan menghadiri
acara ini.
Seusai
misa, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, ada hal menarik yang keluar dari
mulut PJ.Bupati Alor dr.Drs.Zet Soni Libing,M.Si dalam sambutannya
mengatan satu hal ini “ berita tentang Pemilukada, berita tengan tahbisan
pendeta, berita tahbisan imam di Flores atau tempat lain, berita yang biasa,
namun berita tentang tahbisan Imam di Alor, itu berita yang luar biasa”. Ungkapan ini memang benar, karena acara
syukuran misa perdana imam baru di Alor punya tradisi sendiri bupati dan
seluruh perangkat daerah terlibat secara aktif.
Seusai
makan siang, jai bersama, tebe, dolo dolo mewarnai acara bebas di lembah
Mainang itu, dan setelah puas bergoyang driver membawa kami kembali ke
Kalabahi.
Malam
itu, Rabu, 4 Desember 2024 kami makan bersama keluarga Alor dan segera tidur,
paginya Kamis, 5 Desember 2024 makan pagi dan siap untuk kembali ke Kupang.
Saya di antar oleh adik Damianus Laumai ke bandara Mali, ternyata di sana sudah
ada Romo Kanis Pen dan adik Vene Poto dan beberapa saat kemudian datang
Rm.Longinus Bone,Pr. Setelah segala urusan admistrasi kami menunggu kedatangan
pesawat di lantai dua gedung bandar udara Alor. Pukul 10. Lewat 25 menit pesatwat
membawa kami ke Bandar udara Eltari dan mendarat dengan selamat setelah terbang
1 jam 15 menit. Ternyata di bandara Om Okto sudah menunggu kedatangan kami,
kami segera di jemput dengan Avanza.
Kemesraan
ini janganlah cepat berlalu ! Terima kasih untuk semua cinta yang saya terima
selama beberapa waktu di nusa kenari.
Bello,
5 Desember 2024, Pukul 20.25 Menit
Tanus
Korbaffo
Foto-Foto
Komentar
Posting Komentar