Mengharukan, Silvia Grecco Jadi 'Mata' Untuk Anaknya Nickollas yang Buta Nonton Bola Kaki
Bicara soal cinta tidak pernah akan selesai dan tuntas di bahas, apalagi
bicara cinta Seorang ibu
bagi putra/i-nya. Pada moment ini saya mencoba menampilkan sosok ibu Silvia
Grecco dari Brasil. Ibu dari Nickollas,
sang remaja berusia 12 tahun ini yang buta dan menderita autisme ini, memang
menunjukan cinta suci seorang ibu pada anaknya.
Ibu Grecco melakukan hal
mengharukan, saat menemani putranya menyaksikan langsung pertandingan bola kaki
di stadion. Sang ibu tertangkap kamera dengan tekun menceritakan jalannya
pertandingan kepada putranya yang buta dan autis ini.
Ibunda Silvia Grecco yang berusia 56 tahun dan putranya tampak kompak mengenakan kaus tim
favoritnya, Palmeiras. Dilansir dari haibunda.Com "Saya jelaskan
detailnya, pemain ini mengenakan lengan pendek, warna sepatu bola, warna
rambut," terang Grecco.
"Narasi saya adalah sesuatu dari emosi saya. Saya
bukan seorang profesional. Semua yang saya lihat dan rasakan, saya katakan
padanya, bahkan ketika saya mengutuk wasit,"
Nickollas memang beda dari anak lain. Ia tidak
bisa melihat dan juga mengidap sindrom autisme. Meski demikian, dia tampak
sangat antusias ketika sang ibu menceritakan setiap detail pertandingan yang
mereka saksikan.
Berkat momen yang tertangkap kamera ini, Grecco
dan putranya berkesempatan tampil di berbagai TV Brasil. Bahkan mengunjungi
sesi pelatihan Palmeiras.
Pada kesempatan terpisah,
Nickollas mendapat kejutan bertemu dengan bintang sepak bola Brasil, Neymar.
Neymar pun sempat menggendong Nickollas di pundaknya, yang membuat bocah itu
sangat bahagia.
Sejatinya, merawat anak autis apalagi juga mengalami tunanetra pasti enggak mudah, Bun. Dikatakan psikolog
Muhammad Arifin, MP.si, komponen sukses merawat anak autis pertama adalah
kemauan dari anak itu sendiri.
"Kedua, orang tua dan lingkungan yang harus
mengajarkan hal-hal kecil seperti membuang sampah, mandi, menggunakan alas kaki
saat bermain, dan lain-lain," terang Arifin.
Arifin juga berpesan pada orang tua agar tidak
malu dengan kondisi anaknya. Begitu pun dengan mental orang tua juga mesti
kuat. Mental kuat ini penting karena beberapa orang terlalu sensitif, sehingga
mudah sedih dan marah saat lingkungan kerap bertanya-tanya tentang kondisi
anaknya yang autis.
Orang tua pun mesti sabar menghadapi anaknya yang
autis, Bun. Terlepas dari keadaan sang anak, dia sangat membutuhkan dukungan
dan kasih sayang orang tuanya agar percaya diri menghadapi dunia.
Bello,14
Nov 2024
Tanus Korbaffo
Sumber : https://www.haibunda.com.
Komentar
Posting Komentar