Jumat Kelabu

 Jumat, 23 Agustus 2024 dibilang Jumat Kelabu. Hari ini saya mengajar fultme [6 JP]. Paginya seperti biasa, jam 04 00 kami sudah bangun, doa pagi, makan bubur dan memberi makan pasukan belakang.



Pukul 06.05 saya mandi dan siap berangkat ke tempat pengabdian. Saya singga antar pangeran di SDK Canosa dan Nona Merlus di tempat kerjanya.

Saya tiba di tempat kerja SMPK STA.THERESIA KUPANG belum jam 07. Saya absen dan menuju ruang saya. Saya siap diri menyusun soal untuk ulangan pertama.

Pelajaran 1 - 3 di Kelas 7F. Di kelas seusai berdoa saya menyuruh siswa membaca kembali materi yang sudah di dapat. Ada 10 soal diberikan kepada siswa untuk di selesaikan.

Titik awal Jumat Kelabu, setelah siswa menyelesaikan soal soal saya minta siswa menjawab kembali secara lisan apa yang sudah ditulis.

Moment ini berjalan lancar bersama siswa lainnya. Kini tiba pada giliran seorang siswa, saya minta untuk menjawab soal, bukanya menjawab malah berucap " ai saya sudah lupa Pak". Saat itu dengan senyium saya berucap " masa baru selesai kerja sudah lupa bagaimana, untuk itu anak bisa berlutut, anak itu berucap bisa. Saat mau turun berlulut ia terjatuh. Saya segera membantu meningkatnya. 

Kebiasaan saya ketika anak buat salah hukumannya berlutut setengah menit. Akhirnya anak tadi tidak berlutut dan saya  bertanya apakah ia sakit,jawabannya tidak.

Seusai istrahat saya makan dan menunggu jam 5 untuk melanjutkan mengajar di kelas berikutnya. Seusai mengajar saya kembali dan singga SMAN7 ambil lalapan di istri untuk di nikmati di rumah.

Saat tiba di  rumah saya angkat buka hp ternyata ada 2 panggilan tidak terjawab. Ternyata panggilan dari seorang teman guru. Saya kontak balik ternyata dia tanya apakah ada masalah di kelas tadi. Saya menjelaskan yang sebenarnya. 

Ternyata setelah kami yang lain pulang ada orang tua murid yang datang membabibuti menyerang semua guru perihal kisah tadi.

Malamnya wakasek kesiswaan menelepon bertanya hal yang sama. Saya juga kembali menjelaskan yang sebenarnya.

Sabtu. 24 Agustus 2024 rencananya tidak ke sekolah, namun karena kasus ini saya ke sekolah. Setiba di sekolah guru guru sudah  berkisah rame seputar kasus ini.

Saya hanya berucap kalau setiap persoalan diselesaikan dengan otot memang akan melahirkan masalah baru .

Ternyata harus kita maklum yang datang buat onar adalah sedang tidak baik2 saja. Sekali lagi kita harus maklum.

Satu hal lagi, di Jumat 23 Agustus sekira Jam 10 saya sempat buka WA dan melirik statusnya nona Fantri, dalam statusnya tertulis Lalo eee dengan kepsen tangisan 

Saya membuka fb ternyata panakan Anton Lalo sudah pergi untuk selamanya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Almarhumah Josefina Maria Mey & Cinta Sucinya !

Di Angka 11.00 Berpuncak Pada 02.00 (Mencekam)