Mot Ninik (Libur Panjang 2024 Yang Menyenangkan)
Mot Ninik
( Libur Panjang 2024 Yang
Membahagiakan)
Tahun
2023 tahun tersulit dalam hidup keluarga kecilku. 3 Mei 2023 saya jatuh sakit
dan harus berulang kali naik meja operasi. Peristiwa ini membuat kami tidak
kemana-mana seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ketika
kondisi sakitku semakin membaik, maka kami bertekad, libur panjang tahun 2024
harus berlibur ke kampung Sainoni, sekalian mot ninik (bakar lilin) di kuburan
lehuhur, ayah tercinta dan rumah adat.
Hari
itu Senin, 1 Juli 2024 kami memulai langkah pertama mot ninik. Minggunya istri
tercinta bersama anak Novi telah menyiapkan segala sesuatu yang harus di bawa
ke kampung. Pagi itu, setelah makan pagi kami kontak sopir yang hendak membawa
kami ke Kefamenanu. Beberapa saat seusai makan pagi, bus mentari sudah tiba dan
parkir di depan pondok kami. Banyak bawaan yang kami bawa, apalagi jauh hari
sebelumnya datang berlibur Marno, Kristin
dan Sergio, di susul Amanda. Maka kami yang berangkat 8 orang. (saya bersama
istri, si pangeran Nino, KK Novi, Manda Klara, Sergio Amteme, Marno dan
Kristin).
Terminal Haumeni (pasar buah) menjadi tempat istrihat kami bersama semua penumpang. Saat bus berhenti, kami mengisinya dengan beli buah, ke kamar mandi dan sejenak makan-makan. Akhir kami kembali naik dan segera melanjutkan perjalanan ke Kefa.
Setelah
tiba di Kefa bus masuk terminal untuk menurunkan penumpang, sedangkan kami
tetap di atas bus, seusai menurunkan penumpang bus membawa kami ke pasar lama.
Di pasar lama kami kembali membeli kebutuhan lain yang belum kami beli di
Kupang, terutama ayam.
Akhir
seluruh barang dan kami menggunakan sebuah pikup menuju kampung halaman
Sainoni. Kami tiba di Sainoni sudah sore.
Selasa,
2 Juli 2024 acara mot ninik di mulai. Mot ninik pertama di rumah adat. 1 ekor
ayam di kurbankan di rumah adat suku Korbaffo. Di rumah adat kami sek tekes
bersama dipelataran rumah adat. Sementara sek tekes datang rombongan Faennake (
keluarga kakak Lina).
Seusai
dari rumah adat, mnot ninik dilanjutkan ke kuburan bapak dan para leluhur di
(panin nitun). Di Panin Nitun kami lengkap, Ena, Liso Fina bersama Gradiana
Nusin dan Ia Nusin, Keluarga kakak Marta bersama suami dan Ernalinda, keluarga
kakak Lina bersama suami, Yohan, Santi bersama suaminya dan kedua anaknya,
Bapak Pus, mama Beth, Novi, Manda, Kristin. Besa Linus.Sergio bersama mamanya. 3 Ekor ayam di kurbankan di kuburan Bapak dan
leluhur.
Sungguh
kekekuargaan sangat indah di kuburan bapak dan leluhur, kami menikmati nasi
putih plus daging ayam bakar dan leko di kuburan bapak. Setelah menikmati makan
bersama bersama, kami kembali ke rumah, di sana 1 ekor ayam kembali dikurbankan
untuk leluhur. Malam itu kami sangat ramai.
Rabu,
3 Juli 2024 setelah makan pagi kami bergegas ke kampung lama. Kami menelusuri
jalan setapak, lewat Oetfo (tempat dimana ari ari kami dikubur), timon dan
akhirnya tiba di kuan. 3 ekor ayam kembali di potong di kuan dalam rangkaian
mnot ninik ini. Di kuan, kami mot ninik kepada kakek bersama nenek, om Hila,
Liso Okto. Di Kuan hadir juga Om Lamber Fio (saudara tua Ena tercinta dan Mama
Beta). Kembali menikmati makan siang dikuburan nan asri itu.
Setelah
menikmati makan siang bersama, kami berangkat pulang, singga mengunjungi Om
Yosep Seko yang sedang sakit. Di sini Ena diminta menemani saudaranya untuk
beberapa malam. Kami singga minum the hangat di Oeloben (rumahnya kakak Marta).
Kamis,
4 Juli 2024, anak Novi dan Manda kembali ke Kupang, sedangkan saya bersama Nino
dan mamanya masih di kampung.
Jumat,
5 Juli 2024, saya mengambil kesempatan untuk jalan jalan bersama Besa Linus ke
kebun Len dan Nefomtasa.
Akhirnya Sabtu, 6 Juni 2024 setelah makan pagi, kami siap untuk kembali ke Kupang dengan meninggalkan kenangan manis di kampung. Banyak ole ole yang kami bawa dari kampug, jagung, ubi, turis, daging kering. Dengan mikrolet dari kampung lansung ke Kefa, dimana bus Mentari sudah menunggu kami di sekitaran RS Leona Kefamenanu.
Barang barang yang lumayan banyak itu dipindahkan dari mikroret
yang membawa kami dari Kampung ke Kefa di bus mentari. Kami berangkat dari
Kefamenanu pukul 08.30 dan tiba di Kupang sore pukul 16.30.
Kemesraan
ini janganlah cepat berlalu.
Bello,
6 Juli 2024 (Pukul 20.06 menit)
Goresan
ini untuk Ena tercinta Berta Anunu Abi dan Mama Helena Wea Labo (almh) yang
kami kenang kematiannya, Jumat, 5 Juli 2024 di Sainoni dengan doa sederhana
Singgih luar biasa Kebersamaan Keluarga ......Semoga Tuhan senantiasa memberikan kita kesehatan
BalasHapusSalam dan Kasih dari Lembata