Yang Memiliki Harus Siap Untuk Kehilangan !

 

Yang Memiliki Harus Siap Untuk Kehilangan !



Semua dalam foto ini telah tiada, mereka adalah kakek2, saat acara adat duduk santai didepan rumah adat Korbaffo di Sainoni


Kami 10 bersaudara,4 laki-laki dan 6 perempuan. Orang tua petani. Kami sangat bahagia saat musim jagung muda dan atau musim panen. Dua atau tiga bulan kemudian kami harus berjuang keras untuk mendapat jagung, sedangkan beras sulitnya minta ampun. Justru kesulitan inilah yang membuat kami kuat. Mama adalah perempuan hebat, namun ketika kami semua satu persatu pergi, mama tinggal seorang diri, kini ia memilih tinggal bersama adik kami yang bungsu.

Seiring berjalannya waktu kami harus kehilangan bapak. Syukur kepada Tuhan, saat kehilangan bapak kakak-kakak sudah bisa membantu mama dalam mengerjakan kebun sehingga panenan cukup untuk kami bisa makan. 

Waktu tidak bisa ditahan, kakak-kaka mulai menemukan jodoh dan menikah, satu persatu pergi membangun rumah tangannya sendiri, susah senang dia sendiri pikul. 

Di SDN Sainoni saya punya banyak teman, namun saya harus kehilangan mereka karena pindah ke SDK Oekusi. Lagi-lagi saya harus kehilangan teman-teman di SDK Oekusi saat tamat. Sama halnya di SMPK St.Antonius, SMAN I Pante Makasar, D3 Kateketik Kefamenanu, teman2 guru di SMPK Aurora Kefamenanu. Lagi-lagi harus kehilangan teman-teman dan para dosen di IPI Malang-Jawa Timur, teman-teman di asrama baik di Oekusi, Kefamenanu dan Malang.

Di bulan Januwari awal tahun 2003 saya  tercatatat sebagai guru SMPK STA.THERESIA Kupang. Kala itu saya berjumpa dengan banyak guru senior. Drs.Ambrosius Oki, Drs.Antonius Anton, Athasius Berek, S.Pd, Jakobus Seran, S.Pd. Jerimias Dua, S Pd. Zardy Lazarus Laak, Maria Lewar, Tinik Royaniwati, Alex Tobu, Fransika Ngame, Da Gomes Djati, dll. Seiring perjalanan waktu satu persatu pergi,  saya harus kehilangan mereka, ada yang pensiun, ada yang meninggal dan ada yang pindah.

2007 saya membeli sepotong tanah di Bello dan 2011 kami mulai menetap, sebelumnya saya harus kehilangan orang-orang di Gua Lordez setelah 7 tahun kami bersama.

Di Bello sebagai orang yang aktif di Gereja maupun masyarakat, banyak orang yang saya jumpai, di antara yang saya jumpai banyak yang sudah pergi dan harus kehilangan mereka. Bpk. Paulus Lake, Kons Parera, Anton Dhiu, Ambros Olla. Dll.

Akhir kata, kehilangan itu memang pahit, namun lewat kehilangan kita belajar bahwa betapa terbatasnya hidup ini.

SMPK Sta Theresia Kupang

Rabu, 5 Juni 2024, 08.47 Menit.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Almarhumah Josefina Maria Mey & Cinta Sucinya !

Di Angka 11.00 Berpuncak Pada 02.00 (Mencekam)