Peristiwa Sabtu-Minggu 6-7 April 2024
Peristiwa Sabtu, 6 – Minggu 7 April 2024
Paginya itu saya tidak buru-buru seperti biasanya. Seusai
makan bubur dan membuat refleksi pagi, saya urus memberi makan hewan piaraan
(babi, ayam, burung dan ikan). Saya baru siap ke sekolah pada pukul 10.00 pagi.
Setiba di sekolah ada anak yang sudah pulang, sedangkan
teman-teman guru masing-masing sibuk dengan pekerjaannya. Sejenak saya ke ruang
guru dan beberapa saat kemudian ke kantin, minta apa yang saya bisa makan.
Respond an tanta Gina, Tanta Rosa dan tanta Fin sangat baik.
Saya diberi nasi dan bakso hangat. Sementara makan datang beberapa teman guru,
awalnya seusai rapat baru makan, namun karena saya sudah maka beberapa teman
juga ikut makan dan akhirnya semua makan baru rapat.
Rapat tidak lama mugkin karena banyak guru kekenjayangan
sehinga apa yang disampaikan oleh Suster Kepala sekolah dan wakasek tidak
ditangapi. Seusai rapat saya singah di Besa Tori dan cukup lama mencoba
memperbaiki tv namun tidak jadi.
Dari Besa Tory saya singgadi BTN menikmati gado-gado.
Perayaan syukur visitasi di Biara SSpS Bello !
Setiba di rumah saya beristrahat sejenak dan mengurus
piaraan dan siap mengikuti acara penutupan visitasi di biara SSpS Bello. Upaca
di awali dengan misa yang dipimpin oleh pastor paroki (RD.Longginus Bone).
Seusai misa dilanjutkan dengan makan malam bersama dan rekreasi.
Peristiwa di Minggu pagi, 03.30.
Saya masih dalam situasi batuk pilek berat sangat terganggu
dengan batuk pilek. Tiba-tiba pangeran minta makan karena lapar. Mau makan
tahan nasi putih tidak mau, harus makan dengan telur. Semua panic karena korek
api tidak ada, semua tempat dalam rumah yang disinyalir ada korek api
dibongkar, namun hasilnya nihil. Akhirnya kk Novi ke BTN menuju kios 24 jam
membeli korek api.
Malamnya saya sudah komitmen besok saya harus membaca
pengumuman karena harus sampaikan/tegaskan beberapa hal. Paginya saya mengurus
kebutuhan makan anak kost (babi, ayam, burung) lalu siap ke kapela. Ternyata
memang disana sekretaris semua tidak ada, maka saya lansung siap diri memberi pengumuman.
Ada beberapa penegasan yang saya sampaikan:
1.
Bagi umat yang sudah menetap di Bello dan sampai
saat ini belum melaporkan diri pada ketua KUB harap melaporkan diri pada ketua
KUB. Kita tidak tahu perjalanan kehidupan kita, kalau terjadi apa-apa nanti
susah. Ada satu pengalaman beberapa
tahun lalu, ada satu peristiwa kematian, saya telp ketua KUB, ketua KUB berucap
ia tidak tahu, karena sampai saat ini mereka belum lapor diri.
2.
Kalau sudah lapor diri, tolong ikut
kegiatan-kegiatan di KUB dan ingat ikut misa di kapela atau paroki, ada
pengalaman saat masih di Naikoten, ada umat yang panggil pastor paroki bapak
tua, atau pengalaman seorang ibu yang panggil Romo Toni “om”.
Hari ini say abaca pengumuman
misa I dan II, ada unik panitia paskah belum konsultasi dengan pastor paroki
dana tau ketua stasi sudah umumkan untuk rapat evaluasi dan pembubaran panitia
paskah, kisah kusut ini sampai ditelinga pastor paroki, kami sementara berdiri
didepan kapela pastor paroki telp menyanyakan berbagai hal seputar panitia dan
rencana pembubaran panitia, kebetulan disitu ada ketua stasi saya beri hp ke
ketua stasi, akhirnya rapat batal.
Komentar
Posting Komentar