Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Antara Sabtu - Minggu

Gambar
 Antara Sabtu 23 -Minggu, 24 Maret 2024 hari yang tidak baik2 saja. Jumat, 22 Maret 24 sepulang dr sekolah saya batuk pilek dan akhirnya demam. Sejak Jumat Malam saya kesulitan tidur malam. Sabtu, 23 Meret puncak pilek dan batuk. Suara hilang dan kesulitan merasakan aroma makanan. Sabtu malam saya tidak bisa tidur. Minggu itu 24 Maret 24 Minggu palma. Meski dalam keadaan batuk pilek berat saya memberanikan diri mengikuti misa I. Misa I tepat pukul 06.00 pagi. Upacara diawali dengan pemberkatan daun palma di halaman rumah mama Yullina Ibu.  Imam yg memimpin misa Rm.Okto Kosat, Pr. Dalam kotbahnya Romo Okto Kosat mengutarakan 4 hati. Seusai misa dalam perjalanan pulang melihat om Rofinus Muni, saya minta singga rumah dan membicarakan pengaturan talang air dimana saat hujan kadang dalam rumah kebanjiran. Akhirnya seusai minum kopi, om Finus Muni kembali ke rumahnya ganti pakain dan kembali membobol yg perlu diperluas atau perlu dibobol.  1 ekor ayam menjadi tumbal . Seusai m...

Jumat Itu !

Gambar
 Jumat itu, 22 Maret 2024 merupakan Jumat terakhir dalam masa puasa. Hari ini mengajar padat [6 Jam].  Ada yang menarik untuk disimak, saat jam istirahat I, ketika keluar dari menuju ruang guru, saya menyaksikan 4 orang siswa sedang berlulut dekat tiang bendera.  Ketika melihat peristiwa itu saya bertanya pada seorang guru, perihal mengapa sampai anak2 berlutut. Saya akhirnya menuju kantin dan menikmati nasi kuning. Saat itu, saya menulis di Grup guru dan pengawas, Ingat kalau kasih berlutut anak, jangan terlalu lama karena anak2 dalam proses pertumbuhan, jangan sampai tempurung kaki tasalah. Mohon kalau sudah 5 - 10 menit suruh anak berdiri. Akan lebih baik dan efektif kalau suruh anak menyalin kembali 1 materi. Waktu 3 jam pel bukan waktu yang singkat. Maaf saya hanya ingatkan. Seusai KBM kami jalan salib, dalam keadaan batuk pilek saya kembali ke rumah. Malam saya sangat menderita dengan batuk pilek dan tidak bisa tidur.

Misteri Koper Coklat !

Gambar
  Misteri Koper Coklat ! Adalah ibu Lidia, wanita parubaya bekerja di sebuah kantor pemerintahan di kotanya. Ibu Lidia oleh teman-teman seangkatan di kampus itu dikenal sebagai mahasiswa cerdas dan berprestasi. Ibu Lidia bukan saja cerdas namun dikenal sebagai mahasiswi cantic. Karena kecerdasannya itu, ibu Lidia saat baru menyelesaikan kuliah S1 nya diterima tanpa test di sebuah instansi pemerintahan dan setahun kemudian ia sudah menyandang ASN. Tiga tahun setelah menyandang status ASN ia berjumpa dengan Leo kakak tingkatnya diperguruan tinggi yang sama. Leo bukan ASN seperti Lidia, namun seorang pegawai swasta disebuah perusahaan di kota itu. Keduanya akhirnya menikah setelah 2 tahun berpacaran. Setahun setelah menikah anak pertama mereka lahir dan diberi nama Charles. Tahun-tahun pertama dan kedua setelah perkawinan mereka, hidup keduanya bersama Charles anak mereka sangat bahagia. Petaka itu muncul ketika Charles berumur 3 tahun. Ibu Lidia sering pusing dan muntah-munta...

Perjalanan Kupang - Ruteng

Gambar
 Hidup ini penuh dengan lika liku. Senang, susah, bahagia dan menderita.  Kami berangkat dari rumah jan 9 pagi tiba pelabuhan bolok langsung beli tiket Kupang to Aimere. Tepat pukul 12 kapal berlayar. Adik Lifa baru pertama kali naik kapal laut. Dari rumah kami tidak siap makanan, akhirnya kapal tiba di pelabuhan Aimere jam 12 siang. Tanggal 7 Des 2007 kami dipelabuhan Aimere istirahat sejenak makan dan meneruskan perjalanan ke Ruteng dengan Bus. Tiba di Ruteng sudah malam dan hujan lebat disertai petir dan guntur kilat.  Lalu dengan Mikroket meneruskan perjalanan ke biara SSpSAP. Kami tiba di biara jam 7 malam. Istirahat, mandi dan makan malam, malam itu juga ikut misa.  Pagi itu, 8 Des 07, rencananya mau ikut misa hari itu pesta Maria dikandung tanpa noda, pesta berdirinya SSpSAP karena buru kapal akhirnya tidak ikut misa. Ketinggalan kapal Kami tiba di pelabuhan Aimere, kapal sudah berlayar, kami stres karena uang sudah menipis. Dalam kepanikan kami menuju Ende de...